Utusan Maut
Inilah sebuah dongeng kuno.
Seseorang yang sedang sakit didatangi Izrail, malaikat pencabut nyawa. orang itu lalu bertanya, "apakah kedatangnmu sebagai kunjungan biasa tau untuk mancabut nyawaku?"
Izrail menjawab,"kunjungan biasa."
orang itu berkata lagi, "demi persahabatan kita, jika dekat ajalku nanti kirimlah utusan untuk memberitahu aku."
Izrail menyetujui itu.
pada suatu hari, Izrail datang untuk mencabut nyawanya. orang itu berkata, "bukankah belum pernah ada utusanmu yang datang kepadaku untuk memberitahukan perkara ini?"
Izrail menjawab, "sudah... sudah pernah datang, bahkan beberapa kali. bukankah tulang punggungmu bungkuk padahal sebelumnya lurus? rambutmu memutih yang sebelumnya hitam. suaramu bergemetar sesudah dahulunya lantang. bahkan akhir-akhir ini kamu lemah sesudah dahulunya kamu kuay perkasa. pengihtanmu kabur sesudah dahulunya terang, kamu dulu penuh harapan, tetapi akhir-akhir ini sering putus asa. aku telah banyak mengirim utusan kepadamu padahal kamu meminta satu utusan. oleh karena itu, janganlah kamu menyalahkan aku."
========================
intinya: usia kita bertambah, tapi umur kita berkurang. maka makin dekatlah kita dengan Izrail... kalo menurutku: bukan Izrail yang datang pada kita, tapi kitalah yang datang mendekati Izrail pada waktu dan tempat yang telah ditentukan...
yeah, mungkin kita masih muda... tapi jelas kita lebih tua dari kita yang kemarin...
dulu bisa jogging mengelilingi stadion 8 kali... sekarang 3 kali aja udah ngos-ngosan...
perutku dulu tak begini.. celanaku kini tak muat lagi...
Ingatlah kematian....