Pelajaran Jum'at Ini

ide lain yg pernah lahir di otakku
begini cerita kelahirannya...

dalam satu hari Jum'at, ada jutaan masjid yang mengadakan sholat Jumat di seluruh dunia ini.
nah, tentu saja ada jutaan pula khotib memberikan khutbah yg berisi pelajaran yg berguna...
karena satu org hanya dapat menikmati satu pelajaran.. terus knapa tidak membagikannya ke seluruh dunia.. hehehehehe...
ya.. walaupun mungkin pelajaran itu tidak nyangkut di hati, tapi siapa tau ia akan membuka hati orang lain. yo po ra cah????
(jadi inget film "Pay It Forward")

ya, emang ini diambil dr ingatan kita, jadi gak tepat2 amat.. tapi yg terpenting adalah apa pelajaran yg diambil sdr khutbah itu. (dulu sempat merekam khutbah dengan hape, tapi suaranya gak jelas jd tdk diteruskan). dan cara ini efektif untuk mencegah kita tidur saat khutbah (setidaknya buat penulis)

okay...
Pelajaran Jum'at Ini:
maaf gak denger khutbah, soalnya masih di kereta waktu itu...

Pelajaran Jum'at kemarin:
Kita bekerja dari pagi sampe sore, terkadang sampe malem. banting tulang 8 jam sehari atau lebih dengan tujuan supaya rekening kita di bank bertambah di akhir bulan (ato awal bulan). maka, alangkah indahnya jika saat kita bekerja kita niatkan sebagai Ibadah, sebagai cara untuk memperoleh rizqi-Nya. Jadi, setelah bekerja rekening bank kita bertambah, dan rekening amal kita juga akan bertambah. rekening yang akan berguna di saat rekening2 bank apapun tidak akan berguna lagi.
(masjid Istiqomah, Bekasi)

Masjid Istiqomah, shafar 1432

Sebrangkut-brangkutnya orang bukanlah yg tidak memiliki dirham (uang) dan perhiasan (aset) tapi orang yg membawa amal yg banyak dr dunia tp harus membagikannya pd org2 yg ia dzalimi di dunia.

Masjid Istiqomah, beberapa bulan lalu.

kita bekerja keras, banting tulang demi cicilan rumah seluas 100 m2 yg hanya kita tempati sekitar 40 tahun. maka kita harus bekerja lbh keras lg untuk rumah seluas langit dan bumi serta kekal di dalamnya.

Masjid Istiqomah, bekasi, shafar

jangan menilai buku dari sampulnya, kr nilai sebuah buku ada di isinya. jangan menilai org dr jasmani, krn taqwa itu ada di qalbu.

Masjid Istiqomah
Pelajaran apa yg ku dapat dr khutbah Jumat kemarin...???
walau sdang sakit bukan alasan untuk tidak mendengarkan khutbah apalagi tertidur...
bukan... bukan suatu alasan...
maaf... yang kutangkap hanya perigatan untuk menjaga lidah...
selain tu... nta ke mana pikiranku saat itu...

Masjid Istiqomah

pelajaran Jumat ini: "pasti aku akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba-hamba Engkau yg mukhlis" (iblis)

Masjid Istiqomah, Bekasi, 4 Februari 2011

Pelajaran Jum'at ini: Janganlah membenci orang yang tidak sepikiran, karena itu akan merusak hati. rusaknya hati akan mengurangi kecerdasan pikiran dan merusak niat ibadah.
Sahabat yang dijamin masuk surga tanpa dihisab adalah seorang sahabat yang hatinya tidak memiliki rasa ddengki, iri, hasud dsb.

oToy (Thoyib TH) wrote:

Masjid Istiqomah, Bekasi, 4 Februari 2011

Pelajaran Jum'at ini: Janganlah membenci orang yang tidak sepikiran, karena itu akan merusak hati. rusaknya hati akan mengurangi kecerdasan pikiran dan merusak niat ibadah.
Sahabat yang dijamin masuk surga tanpa dihisab adalah seorang sahabat yang hatinya tidak memiliki rasa ddengki, iri, hasud dsb.

sik durung iso yeb.dek mau malah mbenci salah satu partai yang menjual agama sbg barang dagangannya....

sepurane iki sapa ya????

ya, yen menurutku sing ora pinter iki: kebanyakan manusia mengambil keputusan dengan asumsi. blom tentu mereka salah. krn taqwa dan niat itu adanya di hati...

positive thinking...

aku g masalah nek dek'e ngomong politik disangkutne karo kemiskinan,tapi nek wis dcampur2 karo mslh aliran2 kan dadi marai mosi.(pnyataan wakil ketua dhewan tentang mesir.coba d cek d google..).

karena di hati itu aku dadi g iso ndelok,sepur2ane..


iki prasetyo hadi nugroho,orang matematika yang tidak ber-pendidikan(bukan jurusan pendidikan maksude..)


btw,nek mbenci uwong tapi aku duwe alasan yang tepat apa iso dimaafkan?

oh iya ta???? aku jarang ke dunia politik....
not my world...

hmmm sesuai perkiraan (berdasar lokasi..), tp bukan e sampeyan wis menggunakan username laen sadurunge??? (apa asumsi ku thok ya?)
[You must be registered and logged in to see this link.]

itu aaaaaakuuuuuuuuuuuuu....
pake username laen yeb,klo itu gmpng tlacak....

berarti sampeyan ora maca thread "introduction"
ini memang forum, tapi ini forum orang2 yang dah kenal, dah tau wajah..
jadi absurd klo mau pake username "aneh" supaya tidak dikenali.. toh aku akan memanggilmu pras, apapun username mu khan???
ini seperti membagi suatu bilangan dengan nol..

oToy (Thoyib TH) wrote:

Masjid Istiqomah, Bekasi, 4 Februari 2011

Pelajaran Jum'at ini: Janganlah membenci orang yang tidak sepikiran, karena itu akan merusak hati. rusaknya hati akan mengurangi kecerdasan pikiran dan merusak niat ibadah.
Sahabat yang dijamin masuk surga tanpa dihisab adalah seorang sahabat yang hatinya tidak memiliki rasa ddengki, iri, hasud dsb.

setuju bangettt bro...tiada untung bagi pnyimpan rasa benci

tanggapan utk pernyataan ini:

"sik durung iso yeb.dek mau malah mbenci salah satu partai yang menjual agama sbg barang dagangannya...."





jgn mudah mbuat asumsi dr sbagian sj dr apa yg kita ktahui, krn asumsi itu blm tentu benar tanpa bukti yg jelas. Jgn ber-negatif thinking. Walupn yg disangkakan benar,namun bsuudzon itu tetap dilarang agama. Yuk mari, tabayun dulu. Ehm insyaAllah tdk mjual utk kpntingan sprti yg anda pikirkan. Lebih dr itu ada tujuan utama mensyiarkan.
Dan yg jelas dilarang keras menyebarkn virus2 kebencian di forum ini. Mari bicara yg lebih mbangun. Terima kasih. Case closed.

Ohhhh... makasih tanggapannya..
Pelajaran Jum'at ini:
mengenai satu hadits yang sangat terkenal..
ketika mendengar khotbah tersebut jadi inget lirik nasyidnya Yusuf Islam (aka Cat Stevens)

Who should I give my love to?
My respect and my honor to
Who should I pay good mind to?
After Allah
And Rasulullah

Comes your mother
Who next? Your mother
Who next? Your mother
And then your father

tentu kalian tau hadits tersebut...
pelajaran 1: yup bahwa bhakti kita kepada orang tua itu setelah Allah dan Rosul. dan dr kedua orang tua yang kita miliki yang memiliki porsi dan prioritas lebih (ke-3, 4, 5) adalah manusia yang mengandung kita. Ibu. Ummi. Bunda. Emak. Mbok. Mama. Mom....
baru bapak kita.... terlalu panjang jika dibahas jasa ibu disini...

pelajaran 2: pelajaran lain dr hadits tersebut bahwa adil itu TIDAK SELALU memberikan sama berat, membagi sama rata. bukan. Adil itu menempatkan sesuatu pada tempatnya, sesuai porsi dan kebutuhannya.

Pelajaran Jumat ini:
Bacalah!!! walau satu firman Allah.
satu itu jauh lebih baik dari nol.
dan mintalah pemahaman....

Belajar belajar yuk. Bang Thoyib mau pulkam.

wah dah lama gak nyenggol thread ini...
khutbah hr ini menyindir hal tersebut....
emang... istiqomah itu tdk mudah

Pelajaran Jum'at ini:
Iman itu bukan hanya dalam hati, bukan pula hanya diucapkan dengan lisan, iman bukan juga dilakukan dengan tindakan... Iman adalah ketiganya... satu paket....
dan iman saya tdk cukup.... perlu dilanjutkan dengan istiqomah...

ingat itu Yib!!!!

Pelajaran jumat ini:
sabarlah! sabar seperti nabi Ayyub, sabar dalam menghadapi ujian/cobaan dr Allah; sabar seperti nabi Yusuf, sabar dalam menjauhi laranganNya (godaan zina); dan sabarnya nabi Ibrahim, sabar dlm menjalankan perintahNya (menyembelih anaknya)

Pelajaran Jumat ini: ngobrol dengan penual mie ayam, inilah nasehat mantan preman yg pernah mengancam bapaknya dengan golok dan mencaci ibunya tersebut:
mas jika orang tua masih hidup, bahagiakanlah, berbaktilah. jika orang tua sudah tdk ada jadilah orang sholeh buat mereka. jangan sampe menyesal kayak saya ini mas... menyesal yang gak ada artinya sekarang...

bener mas, ane juga pernah dapet wejangan dari temen yg mirip sekali dengan di atas, hanya sekedar mengingatkan:

" Sungguh RUGI orang yang mendapati orang tua nya masih hidup, tetapi tidak bisa masuk surga karenanya"

betul betul... klo gak salah itu perkataan Abu Bakar atau Umar ya???
ato malah hadits...???

Hadits insya 4JJ, tapi pembahasaannya mungkin yg berbeda dari tesktual aslinya:

Nabi –shallallahu alaihi wa sallam– bersabda:

[b]“Kehinaan baginya, kehinaan baginya dan kehinaan baginya.” Ditanyakan (kepada beliau), “Bagi siapakah kehinaan itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam– berkata, “Orang yang mendapati kedua orangtuanya dalam keadaan tua (jompo), salah satunya atau keduanya, kemudian ia tidak masuk surga.” [HR. Muslim (4/1978, no. 2551)]

Mudah2an dalil2 lain di bawah mengingatkan kita betapa kita harus harus harus dan harus berbakti pada orang tua:

“Dan, Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan, ‘Uf (Ah),’ dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan, dan ucapkanlah, ‘Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’ ” [QS. al-Isra (17): 23-24]

Al-Munawi berkata, “Dan pengagungan (penghormatan) kepada kedua orangtua merupakan kelaziman dari pengagungan kepada Allah, oleh karena itu Allah menggandengkan perintah untuk berbuat baik kepada kedua orangtua dengan pengesaan Allah dan ibadah kepada-Nya. Maka, barangsiapa yang tidak memanfaatkan (kesempatan ini) untuk berbuat baik kepada mereka berdua, terlebih lagi jika mereka berdua telah jompo, maka dia sangat layak dan pantas untuk dihinakan dan direndahkan.” [Faidhul Qadir (4/34)]

Mari kita renungkan, sungguh betapa banyak ayat al-Quran dan Hadits yang memerintahkan kita untuk berbakti dan berbuat baik kepada orang tua kita.

Allah telah menggambarkan bagaimana beratnya perjuangan seorang ibu dalam firman-Nya:

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kembalimu.” [QS. Luqman (31): 14]

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan.” [QS. al-Ahqaf (46): 15]

Dari Ka’ab bi Ujrah, ia berkata:

Nabi –shallallahu alaihi wa sallam– bersabda, “Pergilah ke mimbar,” maka kamipun menuju ke mimbar. Tatkala Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam– naik ke tingkat pertama mimbar, beliau berkata, “Amin (Kabulkanlah, ya Allah).” Tatkala beliau naik ke tingkat yang kedua, beliau berkata “Amin.” Dan tatkala beliau naik ke tingkat yang ketiga, beliau berkata, “Amin.” Tatkala Nabi –shallallahu alaihi wa sallam– turun dari mimbar, kami bertanya kepadanya, “Wahai Rasulullah, kami mendengar darimu, pada hari ini, sesuatu yang kami tidak pernah mendengarnya sebelumnya.”

Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam– berkata, “Jibril telah mendatangiku dan berkata, ‘Semoga dijauhkan (dari rahmat Allah) orang yang menemui bulan Ramadhan kemudian ia tidak diampunim,’ maka aku berkata, ‘Amin.’

Tatkala aku menaiki tingkatan mimbar yang kedua, ia berkata, ‘Semoga dijauhkan (dari rahmat Allah) orang yang engkau disebut dihadapannya kemudian ia tidak bershalawat kepadamu,’ maka aku katakana, ‘Amin.’

Tatkala aku menaiki tingkatan mimbar yang ketiga, ia berkata, ‘Semoga dijauhkan (dari rahmat Allah) orang yang mendapati kedua orangtuanya dalam keadaan jompo atau salah satu dari keduanya, kemudian kedua orangtuanya tidak memasukannya ke dalam surga,’ maka aku katakan, ‘Amin.’ ” [HR. al-Hakim dalam al-Mustadrak (4/170, no. 7256) dan Ibnu Khuzaimah (3/192, no 1888)]

Ketahuilah, berbakti kepada kedua orang tua merupakan sebab dikabulkannya doa, serta sebab ditambahnya umur dan rezeki, dan merupakan salah satu kunci masuk Surga.

Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam– bersabda:

“Keridha’an Allah berada pada keridha’an orangtua, dan kemarahan Allah berada pada kemarahan orangtua.” [HR. at-Thirmidzi (4/310, no. 1899) dan al-Hakim dalam al-Mustadrak (4/168, no. 7249)]

Dari Muawiah bin Jahimah as-Sulami, bahwasanya Jahimah datang kepada Nabi –shallallahu alaihi wa sallam–, lalu berkata, “Ya Rasulullah, aku hendak berjihad, aku menemuimu untuk meminta pendapatmu.” Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam– berkata:

“Apakah engkau memiliki ibu?” Ia menjawab, “Ya”, Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam– berkata, “Senantiasalah bersamanya, sesungguhnya Surga berada di bawah kedua kakinya.” [HR. an-Nasa'i (6/11, no. 3104)]

Dari Abdullah bin Amr, ia berkata:

Datang seorang pria kepada Nabi –shallallahu alaihi wa sallam–, dan berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku datang (kepadamu) untuk berjihad bersamamu, aku menginginkan wajah (ridha) Allah dan kampung akhirat. Aku telah datang, dan sesungguhnya kedua orangtuaku dalam keadaan menangis.” Maka, Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam– berkata, “Kembalilah kepada kedua orangtuamu! Buatlah mereka berdua tertawa sebagaimana engkau telah membuat mereka berdua menangis.” [HR. Ibnu Majah (2/930, no. 2782)]

Itulah beberapa ayat al-Quran dan Hadits Nabi tentang berbakti kepada kedua orang tua.

Suwun mas bro. tampaknya harus d printout ini.
jazakillah khoiron katsiron