Terimakasih, Cinta
Oleh : Helvy Tiana Rosa
baitijannati. Keluarga kami terbiasa saling mendoakan, memberi ucapan selamat dan kado bila ada yang berulang tahun atau sedang merayakan hari bahagia. Di luar itu sering juga saling memberikan sesuatu secara tiba-tiba, tak peduli hari apa pun itu kiranya.
Saya mempunya kebiasaan mengoleksi semua kartu ucapan yang pernah diberikan suami saya: Mas Tomi, untuk saya. Sebagian besar kartu itu merupakan kartu ucapan selamat ulang tahun, kartu ulang tahun pernikahan dan kartu ucapan selamat atas kesuksesan yang diraih.
Di antara semua kartu yang saya simpan, ada satu ucapan manis yang justru tidak ditulis di selembar kartu cantik, melainkan di atas kertas putih biasa. Tapi di antara semua, itulah ucapan dari Mas yang selalu menjadi ‘kartu’ kebanggaan saya.
Bagi saya, dalam kehidupan rumah tangga kami, ridha suami sangat penting. Dan luar biasa bahwa saya mendapatkan ridhanya selalu dalam setiap langkah saya! Padahal langkah-langkah itu menurut banyak kalangan “terlalu panjang” dan kadang “jauh” dari rumah. Lalu saya berpikir, berapa banyak suami di dunia ini yang seridha Mas terhadap istrinya?
“Selama di jalanNya, untukNya dan karenaNya…,” kata Mas Tomi pasti. “Tapi harus bisa bagi waktu ya…,” senyumnya lagi.
Bagi Mas, yang penting saya tak egois. Saya harus berbuat yang terbaik untuk keluarga. Tapi itu tak cukup. Sebisa mungkin, sekecil apa pun, saya harus terlibat dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Dan di atas segalanya tentu saja: menjadi abdi illahi sejati! Dan bukankah itu semua satu paket bernama: hablu minallah, hablu minannaas?
Hari ini, sehari sesudah ulangtahun saya ke 35, saya buka lagi kartu-kartu ucapan dari Mas. Tapi yang satu itu, yang tidak tertulis dalam kartu…tak mungkin saya lupakan. Sebab itu adalah salah satu “ijazah” penting saya, yang dikeluarkan oleh Mas Tomi:
00.50 Wib, 2 April
Istriku sayang,
Selamat ulang tahun
Semoga Allah selalu ridho padamu
You have been a great wife for me
A great mother for Faiz
A good sister for Bhimo, Menuk, Kiki
And a sweet daughter for my mother
I owe you so much
For your love, caring
And compassion
Happy Birthday,
My beautiful lady
May I be your good husband
Always
Yours forever,
Satryatomo
Dan tanpa bisa saya tahan, selalu saja air mata saya menitik usai membacanya kembali.
Mas, mungkin belum ada hal yang sungguh berarti, yang pernah kulakukan, apalagi untukmu. Tapi “ijazah” ini, ridha Mas ini, menjadi salah satu yang sangat berarti dalam kehidupanku. Sesuatu yang membuatku semangat senantiasa untuk melangkah….
Terimakasih, cinta…
(Helvy Tiana Rosa)